Dalam uji in vitro, terbukti bahwa sarang semut ampuh mengatasi sel kanker.
Yang membuktikan keampuhan itu adalah Qui Kim Tran dari University National of
Hochiminch City dan koleganya seperti Yasuhiro Tezuka, Yuko Harimaya, dan Arjun
Hari Banskota. Ketiga orang sejawat Qui itu bekerja di Toyama Medical and
Pharmaceutical University..

Qui Kim Tran mengambil by ki nam-sebutan sarang semut di Vietnam-dari Tinh
Bien, Provinsi Angiang dan Provinsi Lamdong. Tumbuhan berbobot 2-3 kg itu
kemudian diekstrak dengan berbagai pelarut seperti air, methanol, dan campuran
methanol-air. Mereka lantas menumbuhkan 3 sel kanker yang amat metastesis alias
mudah menyebar ke bagian tubuh lain seperti kanker serviks, kanker paru, dan
kanker usus. Masing-masing hasil ekstraksi itu lalu diberikan kepada setiap sel
kanker. Hasilnya menakjubkan, sarang semut mempunyai aktivitas antiproliferasi.
Dalam dunia kedokteran, proliferasi berarti pertumbuhan sel yang amat cepat dan
abnormal. Kanker memang berarti pertumbuhan sel yang cepat dan tak terkendali.
Antiproliferasi berarti menghambat proses perbanyakan sel itu.

Seperti dikutip Biology Pharmaceutical Bulletin, para peneliti tersebut
menuturkan bahwa seluruh ekstrak sarang semut menekan proliferasi sel tumor
manusia. Dalam uji itu terbukti tingkat efektivitas EC50 mencapai 9,97 mg/ml
pada ekstrak methanol. Artinya hanya dengan dosis kecil, 9,97 mg/ml, ekstrak
sarang semut mampu menekan 50% laju pertumbuhan sel kanker. Sedangkan EC50 pada
ekstrak air 22,3 mg/ml; campuran methanol-air, 11,3 mg/ml. Riset itu seperti
meneguhkan pengalaman empiris banyak orang yang sembuh dari kanker.

Di samping sarang semut juga mengandung tokoferol. Tokoferol mirip vitamin E
yang berefek antioksidan efektif. Menurut Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, guru
besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol itu cukup tinggi. Tokoferol berfungsi
sebagai antioksidan dan antikanker.. Ia menangkal serangan radikal bebas dengan
cara antidegeneratif, katanya. Senyawa kaya vitamin E itu juga berfaedah sebagai
antipenuaan. Bila kita mengkonsumsi banyak lemak dan radikal bebas, dengan
adanya tokoferol akan mengatasinya, ujar ahli Ahmad Sulaeman PhD. Doktor ahli
nutrisi alumnus University of Nebraska Lincoln itu mengungkapkan, peran vitamin
E bagi kesehatan amat vital. Ia mencegah asam lemak tak jenuh, komponen sel
membran dari oksidasi oleh radikal bebas.

Dalam segi keamanan konsumen, riset ilmiah yang telah dilakukan oleh Muhammad
Ahkam Subroto, doktor alumnus University of New South Wales Sydney, Australia,
telah menjamin keamanan dari herba ini. Riset itu membuktikan, konsumsi 3 kali 1
sendok makan sarang semut per hari masih sangat aman. Hasil riset tersebut
medapati angka LD50 sarang semut amat tinggi sehingga keamanan konsumen
terlindungi. Dimana kriteria obat yang bagus jika dosis efektif berjauhan dengan
LD50.

Kandungan Sarang Semut
Uji penapisan kimia dari tumbuhan sarang semut menunjukkan bahwa tumbuhan ini
mengandung senyawa-¬senyawa kimia dari golongan flavonoid dan tanin. Hal ini
sesuai dengan basil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti yang
mempelajari golongan senyawa ini dalam kaitannya dengan sistem pertahanan diri
tumbuhan sarang semut.
Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang
banyak merupakan pigmen tumbuhan. Saat ini lebih dari 6.000 senyawa yang berbeda
masuk ke dalam golongan flavonoid. Flavonoid merupakan bagian penting dari diet
manusia karena banyak manfaatnya bagi kesehatan. Fungsi kebanyakan flavonoid
dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk
pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk melindungi
struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan
efektivitas vitamin C), antiinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai
antibiotik.

Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai
antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau
virus. Fungsi flavonoid sebagai antivirus telah banyak dipublikasikan, termasuk
untuk virus HIV (AIDS) dan virus herpes. Selain itu, flavonoid juga dilaporkan
berperan dalam pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit lain seperti asma,
katarak, diabetes, encok/rematik, migren, wasir, dan periodontitis (radang
jaringan ikat penyangga akar gigi). Penelitian¬-peneliti an mutakhir telah
mengungkap fungsi-fungsi lain dari flavonoid, tidak saja untuk pencegahan,
tetapi juga untuk pengobatan kanker.
Banyak mekanisme kerja dari flavonoid yang sudah terungkap, misalnya
inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi
apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi
multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut. Kemampuan sarang
semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker atau tumor, TBC, dan
encok/rematik diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoid sarang semut.
> Komposisi dan Kandungan Senyawa Aktif Tumbuhan Sarang Semut
> No � Parameter � Satuan � Nilai
> 1 � Energi � Kkal/ 100 g � 350,52
> 2 � Kadar air � g/ 100 g � 4,54
> 3 � Kadar abu� g/100 g � 11,13
> 4 � Kadar lemak � g/ 100 g � 2,64
> 5 � Kadar protein� g/100 g � 2,75
> 6 � Kadar karbohidrat� g/100 g � 78,94
> 7 � Tokoferol � mg/100 g � 31,34
> 8 � Total fenol � g/100 g � 0,25
> 9 � Kalsium (Ca) � g/100 g � 0.37
> 10 � Natrium (Na) � mg/100 g � 68,58
> 11 � Kalium (K) � g/100 g � 3,61
> 12 � Seng (Zn) � mg/100 g � 1,36
> 13 � Besi (Fe) � mg/100 g � 29,24
> 14 � Fosfor (P) � g/100 g � 0,99
> 15 � Magnesium (Mg) � g/100 g � 1,50

Tanin merupakan astringen, polifenol tanaman berasa pahit yang dapat mengikat
dan mengendapkan protein. Umumnya tanin digunakan untuk aplikasi di bidang
pengobatan, misal¬nya untuk pengobatan diare, hemostatik (menghentikan
pendarahan), dan wasir. Kemampuan sarang semut secara empiris untuk pengobatan
ambeien (wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan taninnya.
Seperti dalam Tabel di atas tumbuhan sarang semut kaya akan antioksidan
tokoferol (vitamin E) sekitar 313 ppm dan beberapa mineral penting untuk tubuh
seperti kalsium, natrium, kalium, seng, besi, fosfor, dan magnesium.
Analisis antioksidan dari ekstrak kasar tumbuhan sarang semut dengan
menggunakan metode DPPH (1,1-difenil- 2-pikrilhidrazil ) menunjukkan bahwa
ekstrak tersebut memiliki aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai
IC50 sebesar 48,6 ppm. Sementara alfa¬tokoferol yang merupakan antioksidan kuat
dengan nilai IC50 diperoleh angka sebesar 5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi
dari antioksidan yang dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin
kecil nilai IC50 dari suatu antioksidan maka semakin kuat antioksidan tersebut.
Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas
sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasi-¬
konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm. Hasil penelitian ini mempunyai makna
bahwa alfa-tokoferol pada konsen¬trasi rendah pun telah memiliki aktivitas
peredam radikal bebas hingga mendekati 100%.
Dalam sistem metabolisme tubuh, Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, impuls
saraf, dan pembekuan darah. Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin,
transpor oksigen, aktivator enzim. Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan
produksi energi. Natrium memiliki peranan dalam kesetimbangan elektrolit, volume
cairan tubuh, dan impuls saraf. Kalium berfungsi dalam ritme jantung, impuls
saraf, dan keseimbangan asam-basa. Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein,
fungsi seksual, penyimpanan insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan
luka.. Sementara Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot,
transfer air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuskuler.
Fungsi-fungsi mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari
sarang semut, misalnya khasiatnya dalam membantu mengatasi berbagai macam
penyakit/gangguan jantung, melancarkan haid dan mengobati keputihan, melancarkan
peredaran darah, mengobati migren (sakit kepala sebelah), gangguan fungsi ginjal
dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah
seksual.
Hasil analisis penghambatan aktivitas enzim xanthine oxidase &eh ekstrak
tumbuhan sarang semut menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan sarang semut dapat
menghambat aktivitas enzim xanthine oxidase dengan aktivitas yang setara dengan
allopurinol, obat komersial yang digunakan untuk pengobatan asam urat atau gout,
salah satu jenis penyakit rematik. Diduga senyawa inhibitor xanthine oxidase
yang bertanggung jawab dalam mekanisme ini adalah senyawa dari golongan
flavonoid. Fenomena ini yang kemungkinan dapat memperkuat khasiat tumbuhan
sarang semut untuk pengobatan rematik yang telah terbukti secara empiris.

MENGAPA SARANG SEMUT BEGITU BERKHASIAT?
Beberapa peneliti berusaha mengungkapkan ada apa dibalik khasiat luar biasa
dari sarang semut. Dari hasil penelitian itu ditemukan beberapa senyawa aktif
yang mampu meredam berbagai penyakit.
Dr. M. Ahkan Subroto, Ahli Peneliti Utama LIPI mengungkapkan bahwa senyawa
aktif yang terkandung dalam Sarang Semut itu adalah Flavonoid, Tanin, dan
Poliefenol yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.
Selain itu dalam sarang semut juga ditemukan kandungan bermanfaat lainnya,
seperti Tokoferol, Magnesium, Kalsium, Besi, Fosfor, Natrium, dan Seng. Berikut
adalah keterangan singkat beberapa zat aktif bermanfaat yang terkandung dalam
sarang semut:
Flavonoid dalam tubuh manusia berfungsi sebagai antioksidan sehingga
sangat baik untuk pencegahan kanker. Manfaat flavonoid antara lain adalah untuk
melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antinflamasi,
mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik.
Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai
antibiotik dengan menggangu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau
virus. Fungsi flavonoid sebagai anti virus telah banyak dipublikasikan, termasuk
untuk virus HIV /AIDS dan virus herpes.
Selain itu, flavonoid juga dilaporkan berperan dalam pencegahan dan pengobatan
beberapa penyakit lain seperi asma, katarak, diabetes, encok/rematik, migren,
wasir, dan perionditis (radang, jaringan ikat penyangga akar gigi).
Penelitian-peneliti an mutakhir telah mengungkap fungsi-fungsi lain dari
flavonoid, tidak saja untuk pencegahan, tetapi juga untuk pengobatan kanker.
Banyak mekanisme kerja dari flavonoid ysng sudah terungkap, misalnya inaktivasi
karsinogen, antiprofilisasi, penghambatan siklus sel, induksi apaoptosis,
diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta pembalikan resistensi multi-obat atau
kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.
Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobtan berbagai jenis kanker
atau tumor, TBC, dan encok/rematik diduga kuat berkaitan dengan kandungan
flavonoid Sarang Semut .
Tanin merupakan astrigen yang mengikat dan mengendapkan protein
berlebih dalam tubuh. Dalam bidang pengobatan Tanin digunakan untuk mengobati
diare, hemostatik (menghentikan pendarahan), dan wasir. Karena itu kemampuan
Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan, misalnya untuk pengobatan ambeien
(wasir) dan mimisan diduga kuat berkaitan dengan kandungan zat ini.
Polifenol adalah asam fenolik dan flavonoid. Polifenol banyak ditemukan
dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Rata-rata manusia bisa mengonsumsi
polifenol dalam seharinya sampai 23 mg. Khasiat dari polifenol adalah anti
mikroba dan menurunkan kadar gula darah. Asam fenolik merupakan kelas dari
antioksidan atau senyawa yang menghilangkan radikal bebas. Molekul yang tidak
stabil ini adalah produksi dari metabolisme normal yang menyumbat pembuluh darah
dan mengakibatkan perubahan pada DNA yang dapat menimbulkan kanker dan penyakit
lain.
Tokoferol (vitamin E) sekitar 313 ppm. Ananlisis antioksidan dari
estrak kasar tumbuhan Sarang Semut menunjukkan bahwa estrak tersebut memiliki
aktivitas antioksidan sedang, yaitu diperoleh nilai IC 50 sebesar 48,6 ppm.
Sementara alfa-tokoferol yang merupakan antioksidan kuat dengan nilai IC 50
diperoleh angka sebesar 5,1 ppm. IC50 merupakan konsentrasi dari antioksidanyang
dapat meredam atau menghambat 50% radikal bebas. Semakin kecil nilai IC50 dari
suatu antioksidan maka semakin kuat antioksidan tersebut.
Alfa-tokoferol pada konsentrasi 12 ppm telah mampu meredam radikal bebas
sebanyak 96% dan persentase inhibisi ini tetap konstan untuk konsentrasi-
konsentrasi yang lebih tinggi dari 12 ppm. Hasil penelitian ini mempunyai makna
bahwa alfa-tokoferol pada konsentrasi rendah pun telah memiliki aktivitas
peredam radikal bebas hingga mendekati 100%.
Magnesium memiliki peranan dalam fungsi tulang, hati, otot, transfer
air intraseluler, keseimbangan basa, dan aktivitas neuromuseluler. Fungsi-fungsi
mineral tersebut dapat menjelaskan beberapa khasiat lain dari Sarang Semut ,
misalnya, khasiat dalam membantu mengatasi berbagai macam penyakit/gangguan
jantung, melancarkan peredaran darah, mengobati migren, gangguan fungsi ginjal
dan prostat, memulihkan kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah
seksual.
Kalsium berfungsi dalam kerja jantung, implus saraf, dan pembekuan
darah.
Besi berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, transporoksigen, aktivor
enzim.
Fosfor berfungsi dalam penyerapan kalsium dan produksi energi.
Natrium memilki peranan dalam keseimbangan elektrolit, volume cairan
tubuh, dan implus saraf, dan kesimbangan asam-basa.
Seng memiliki fungsi dalam sintesis protein fungsi seksual, penyimpanan
insulin, metabolisme karbohidrat, dan penyembuhan luka.
Selain itu dalam penelitiannya Dr. M. Ahkan Subroto melihat adanya
penghambatan aktivitas enzim xanthine oxidase oleh estrak Sarang Semut, hal ini
menunjukkan bahwa estrak Sarang Semut setera dengan aktivitas allopurinol, obat
kimia komersial yang digunakan untuk pengobatan asam urat.
Bila dampak dari allopurinol bisa meningkatkan kadar kreatin hingga merusak
ginjal, maka sarang semut selain menurunkan asam urat juga memperbaiki fungsi
ginjal.
"Dengan adanya bukti empiris ini Sarang Semut merupakan sumber baru obat.
Banyak senyawa baru yang belum diketahui (jenisnya) dengan aktivitas tinggi.." -
Dr Muhammad Ahkam Subrat, Peneliti Sarang Semut.
Dan tidak menutup kemungkinan masih akan ditemukannya senyawa-senyawa aktif
lainnya yang belum terungkap dari sarang semut, yang menjelaskan ada apa dibalik
semua khasiat luar biasa dari sarang semut yang membantu kesembuhan begitu
banyak orang dari berbagai penyakit.
Penyakit yang Bisa Disembuhkan Dengan Mengkonsumsi� Sarang Semut
Secara empiris rebusan bubuk tumbuhan sarang semut atau kapsulnya telah
terbukti dapat meyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti kanker dan
tumor, asam urat, jantung koroner, wasir, TBC, migren, rematik dan leukemia.
Mengenai mekanisme kerja kandungan senyawa aktif sarang semut dalam mengobati
berbagai penyakit tersebut memang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dan kemungkinan senyawa aktif yang
berperan menaklukkan penyakit tersebut dijelaskan sebagai berikut.

A. BERBAGAI PENYAKIT
Adapun beberapa penyakit yang bisa diobati dengan rang semut sebagai
berikut.�
1. Kanker dan tumor
Jenis-jenis kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas, yang dapat disembuhkan
dengan sarang semut adalah kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker
lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker
prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga
mulut.

Kemampuan sarang semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis
kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada
beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, misalnya
inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi
apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi
multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.
2. Gangguan jantung, terutama jantung koroner
Hingga kini mekanismenya memang belum jelas, tetapi kemampuan sarang semut
untuk pengobatan berbagai macam penyakit/gangguan jantung ada kaitannya dengan
kandungan multi-mineral sarang semut, terutama kalsium dan kalium.
3. Stroke ringan maupun berat
Pengobatan stroke kemungkinan sangat berkaitan dengan kandungan multi-mineral
yang terkandung dalam sarang semut.
4. Ambeien (wasir), baru maupun lama
Kemampuan sarang semut untuk pengobatan ambeien (wasir) berkaitan dengan
kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Kedua golongan senyawa ini dalam
beberapa penelitian memang sudah terbukti dapat mengobati wasir.
5. Benjolan-benjolan dalam payudara bagi wanita (tanpa perlu diangkat melalui
operasi)
Yang dimaksud dengan benjolan-benjolan pada payudara adalah pembengkakan bukan
tumor (non-neoplasma) . Diduga kuat mekanisme penyembuhannya serupa dengan kasus
tumor dan kanker, yaitu dengan mengandalkan kemampuan kandungan flavonoid yang
terkandung dalam sarang semut.�
6. Gangguan fungsi ginjal dan prostat
Mekanisme pengobatan gangguan fungsi ginjal dan prostat kemungkinan ada
kaitannya dengan kandungan antioksidan (flavonoid dan tokoferol) serta
multi-mineral yang ada dalam jamu sarang semut.
7. Haid dan keputihan
Proses pengobatan untuk keputihan dan melancarkan haid ada kaitannya dengan
kandungan flavonoid, tanin, dan multi-mineralnya, terutama kalsium dan seng.
8. Melancarkan peredaran darah
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral
yang terkandung dalam sarang memiliki peranan penting dalam melancarkan
peredaran darah.
9. Migren (sakit kepala sebelah)
Untuk pengobatan migren berkaitan dengan fungsi kandungan flavonoid dan
multi-mineral dalam sarang semut, khususnya kalsium, natrium, dan magnesium.
10. Penyakit paru-paru (TBC)
Pengobatan TBC terkait dengan peranan flavonoid yang terkandung dalam sarang
semut yang berfungsi sebagai antibakteri.
11. Rematik (encok)
Ini terkait dengan kemampuan flavonoid sebagai inhibitor enzim xanthine
oxidase dan antioksidan serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral
yang terkandung dalam sarang semut.
12. Gangguan alergi hidung, mimisan, bersin-bersin pada pagi hari atau pada
perubahan cuaca
Senyawa-senyawa yang bertanggung jawab terhadap gangguan ini adalah
antioksidan (tokoferol dan flavonoid) dan tanin.
13. Sakit maag
Seperti halnya TBC, yang berperan dalam pengobatan maag adalah flavonoid yang
terkandung dalam sarang semut sebagai antibakteri.
14. Penyakit lain
Beberapa penyakit lain yang juga bisa diobati dengan sarang semut antara lain
pegal-pegal, nyeri otot, sakit tulang, dan asam urat.

B. KEGUNAAN LAIN
Selain telah terbukti secara empiris dapat menyembuhkan berbagai penyakit
seperti tersebut di atas, rebusan bubuk tumbuhan sarang semut atau kapsul
ekstrak airnya telah terbukti pula dapat digunakan sebagai berikut.
1. Melancarkan dan meningkatkan air susu ibu (ASI), mempercepat proses
pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, dan memulihkan kewanitaan (sari
rapet)
 Kandungan multi-mineral dari tumbuhan sarang semut diduga memiliki peranan
yang penting dalam melancarkan dan meningkatkan produksi ASI.
2. Memulihkan gairah seksual bagi pria maupun wanita, meningkatkan
keperkasaan/ kejantanan pria
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral
dari tumbuhan sarang semut diduga memiliki peranan yang penting dalam
meningkatkan gairah seksual ini..
3. Memulihkan kesegaran dan stamina tubuh sepanjang hari
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral
dais tumbuhan sarang semut diduga memiliki peranan yang penting dalam memulihkan
kesegaran dan stamina tubuh.

{ 4 komentar... read them below or Comment }